Sunday, August 1, 2010

30041987 - 03041988


Hari ini, 3 april 2010, salah satu orang yang paling saya sayangi di permukaan bumi ini ber-ulang-tahun. Namun saya merasa bodoh karena tidak bisa ada disampingnya, jangan tanya knapa?! Karena percuma, jika saya jelaskan pun mungkin anda tidak akan pernah mengerti. Kembali pada masalah orang tersebut. Hari ini, saya ingin bicara sedikit tentang Dia..

Dia – sosok yang sangat penting bagi saya, setidaknya utk saat ini. Penting karena bisa membuat saya bangun setiap pagi utk tetap semangat memulai hari. Penting karena sebuah motivasi anomali yg sulit utk dijelaskan, motivasi utk mengalahkan – minimal mensejajarkan. Penting karena sulit mencari orang seperti dia, yg mampu bertahan dengan lelaki berpenyakit gila no.16 seperti saya. Penting karena dia yang bisa tetap menarik saya bermimpi lagi disaat obsesi-obsesi itu mulai menurun pudar. Penting karena hanya dia yg mampu membuat saya berpikir utk mengakhiri masa lajang secepatnya.. Hahahaha!@#$%!

Seperti kanker dan tumor, yang dapat tumbuh memuncah dan berakar keseluruh bagian tubuh. Perasaan yg sebenarnya sulit utk diungkapkan di hadapan publik. Perasaan yg dapat mempertontonkan sikap kekanak-kanakan manusia. Perasaan yg bisa menjungkirbalikan logika. Perasaan yang jika diumbar, agak tabu bagi pria Taurus dan terasa wajar bagi pria Pisces. Perasaan yang bisa membuat seorang Kenny Edmods menciptakan lagu “Wish that I could tell you”. Atau perasaan yang membuat Dewa Apollo jatuh cinta pada seorang Cassandra putri Troya.

........................ maaf, mendadak tulisan saya memburuk. Harus dihentikan.





















Niken S. Sasmaya menjadi Dia.

Karir dan Ibu Rumah Tangga: Kemunduran atau Kemajuan?

Yup, Ibu Rumah Tangga (IRT). sebuah profesi yg melahirkan para journalist, account executive, copywriter, media planner, news anchor, reporter, marketer dan profesi2 kita lainnya sekarang ini. Disini, saya tidak akan membahas lebih jauh mengenai peran IRT itu. tapi yang saya ingin diskusikan adalah... jujur, masalah perempuan.

Teman2 dan saudara2 perempuan, dan mungkin pacar perempuan kalian adalah sosok manusia yg memiliki kepribadian ambisius, kompetitif, pekerja keras, dan mungkin MANJA. Dengan lingkungan tempat tinggal di kawasan urban maupun rural. Anak pertama, bungsu, atau semata wayang. Dengan SES A+,A,B,C, atau mungkin D-E jika ada. Mereka semua dapat saya pastikan (mostly) memiliki target pencapaian maksimal dalam hidupnya sebagai wanita karir, disamping (mungkin) menikah dan pergi ke eropa atau traveling keliling dunia. *bener gak sist?

Sekarang kita sedikit alihkan perhatian pada sosok Ibu Rumah Tangga (IRT) di sekeliling kita saat ini (jika msh ada). Tidakah mereka dulu ingin menjadi seorang wanita karir?? lalu lihat dunia ini sekarang, apa yg tidak bisa dilakukan oleh seorang perempuan.. dari SPG sampai manajer, dari reporter sampai news anchor, dari perawat sampai dokter, dari teknokrat sampai birokrat, perempuan ada dsana.
Memang, ini hanya pandangan subjeksif saya. karena saya hidup dilingkungan yg seperti itu saat ini. saya pun tidak tau apakah notes ini 'make sense' jika dibaca oleh seseorang di Wonosobo atau Pariaman sana.

Apa sih IRT itu sebetulnya? sesosok istri yg selalu menunggu suaminya pulang kantor? atau ibu yg selalu menyiapkan bekal bagi anak2nya? atau perempuan yang selalu bangun paling pagi untuk menyiapkan sarapan utk seluruh anggota keluarga?

Saya sangat kagum dengan sosok seperti itu, mereka manusia dengan kadar egoisitas sangat rendah. kebahagiaan keluarga adalah segalanya, kepuasan suami adalah hal utama, serta keinginan dan cita-cita anak adalah prioritasnya. Ingin sebetulnya saya memihak mereka dalam notes ini, namun saya merasa mereka juga yg mengakibatkan saya harus bersaing dengan perempuan2 cerdas di dunia kerja yg gila ini. mereka yg mengakibatkan para suami harus mengantri di restoran cepat saji karena tidak ada istri yg menyiapkan sarapan dan makan malam. mereka juga yg mengakibatkan anak2 terlambat sekolah dan tidak mengerjakan PR karena tidak ada Ibu yg mengingatkan. karena istri dan ibu tersebut berkarir dan sibuk mengejar impiannya, tentunya atas restu seorang ibu rumah tangga.

Kadang saya bercanda dengan teman2 perempuan saya, dengan bertanya "eh, lo bisa masak gak sih?" atau "eh, lo tau caranya nyapu atau setrika baju?" dan lain sebagainya.

Maaf jika 'tone' dalam notes ini terkesan berbelit, aneh atau negatif, tapi saya besar di lingkungan yg sangat kompetitif dan keras bagi anak lelaki yg selalu dibayang-bayangi oleh perempuan selama ini. dan saya pikir kesetaraan gender memang baik, tapi apakah kesetaraan itu selalu dimaknai sejajar, equal, atau adil?? fenomena wanita yg mengejar karir dan ketiadaan sosok IRT saat ini apakah merupakan suatu kemajuan? atau bahkan kemunduran? itulah pertanyaan saya.

Mungkin ada sedikit perspektif agama dan budaya dalam konteks ini. Namun jika boleh jujur, menurut saya pribadi berkompetisi dengan perempuan jauh lebih menantang dan menarik. Keinginan selalu berada diatas perempuan menjadi faktor tersendiri (yg mungkin secara kodrati benar). terbukti dengan obsesi dalam benak saya yg selalu berkata: "kemenangan atas sosok perempuan akan terasa lebih manis, dan saya tidak ragu untuk tidak mengalah hingga mengalahkan mereka" dan...disadari atau tidak, teman2 perempuan saya yg membaca notes ini akan langsung berkata: "okay mauL, we play the game"

Belajar Branding dari tukang nasi goreng


Friday, January 15, 2010 at 5:11pm
Mungkin ini akan terlihat 'basi' untuk beberapa orang, tapi yaa gak ada salahnya untuk dibaca:

"Di malam hari, perut saya konser minta pemenuhan bahan pangan. Lalu saya bergegas menuju ke depan jalan untuk menjumpai Penjual Nasi Goreng -ala Mie Surabaya- yang kebetulan dia sudah ada di depan jalan yang jaraknya 50 meter dari kediaman saya.

Untuk menuju kesana saya sudah melewati seorang Penjual Nasi Goreng juga, namun karena saya belum pernah mencoba racikan masakannya -gak mau ambil resiko deh-, saya tetap berjalan menuju tujuan saya semula. Sesampainya disana, sudah terlihat antrian di sekeliling gerobak (berdiri lho!), belum lagi yang sudah memesan terlebih dahulu untuk kemudian mengambil pesanannya. Namun para penggantri dengan setia tetap berdiri menunggu giliran pesanan mereka diselesaikan. Waktu masih menunjukkan pukul 21.00 namun nasi goreng sudah habis. Begitu pula dengan persediaan telurnya.

Setelah mengamati cara si Bapak dalam melayani konsumennya, saya jadi mengerti alasan mengapa Mie Surabaya ini laris manis.
1. Si Bapak ramah dalam melayani pembeli, dia berbahasa Sunda jika pembelinya adalah dari suku Sunda. Berbahasa Jawa (halus) jika pembelinya berasal dari suku Jawa. Dn berlogat Betawi jika pembelinya diketahui berlogat Betawi. Sebagai sebuah brand, si Bapak mampu mengenali siapa pelanggannya (atau calon pelanggannya) dan menyapa mereka dengan ramah berdasarkan latar belakang mereka. Hal ini menimbulkan kedekatan personal antara brand dengan penggemarnya.
2. Porsi yang diberikan lebih banyak dari Penjual Nasi Goreng lainnya. Jika dibandingkan sekitar 1 1/2 berbanding 1. Sebagai brand, si Bapak memberikan lebih dari standar kuantitas kompetitor lainnya. Dan hal ini disukai banget sama konsumen pada umumnya.
3. Rasanya juga mantap. Nah ini berhubungan dengan kualitas produk. Sebagai brand, si Bapak telah berhasil memenuhi atau memuaskan ekspektasi pelanggannya yang datang kepadanya dengan motivasi mencari ‘alat’ penghilang rasa lapar yang nikmat namun juga terjangkau.

Jadi brand memang tidak hanya sekedar nama, namun juga harus memiliki karakteristik personal yang positif agar dapat merebut hati ‘pasangan’ yang dituju."
 
-dikutip dari Milis Creative Cirle Indonesia, anonymous -

Success


Hhmmm... I know my English is bad.. but please, give me a shot to write somethin' good.. at least, for some people who have an amazing day.. today. Rite?

I'll write 'bout success. Yup, success! in other languages known by sukses, erfolg, succès, Árangur, or éxito. Might sound a bit cliche - even a bullshit, or maybe you could say: "talk is easy, mauL." But please, once again this is for my narcissistic, self-actualization, and of course for my lovely friends who have an amazing day!

check this one...

there are some things success is not, its not fame, it's not money or power (maybe a grade).
success is waking up in the morning, so excited 'bout what you have to do, that you literally fly out the door. It's getting to work with people you love.
Success is connecting with the world and making people feel.
it's finding a way to bind together people who have nothing in common but a dream.
It's falling asleep at nite knowing you did the best job you could.
Success is joy, freedom and friendship...
and success is love.

So, my friends success is... get alive.

By Your Side

You think I'd leave your side baby?
You know me better than that
You think I'd leave down when your down on your knees?
I wouldn't do that

I'll do you right when your wrong
I-----ohhh, ohhh

If only you could see into me

oh, when your cold
I'll be there to hold you tight to me
When your on the outside baby and you can't get in
I will show you, your so much better than you know
When your lost, when your alone and you can't get back again
I will find you darling I'll bring you home

If you want to cry
I am here to dry your eyes
and in no time you'll be fine

You think I'd leave your side baby
You know me better than that
You think I'd leave you down when your down on your kness
I wouldn't do that

I'll do you right when your wrong
I-----I, ohhhh, ohhh

If only you could see into me

Oh when your cold
I'll be there
To hold you tight to me
Oh when your alone
I'l be there by your side baby
 
(Sade - By you side)

>>> I love her so bad..

Lost +

Just because I'm losing
Doesn't mean I'm lost
Doesn't mean I'll stop
Doesn't mean I'm across

Just because I'm hurting
Doesn't mean I'm hurt
Doesn't mean I didn't get what I deserved
No better and no worse

I just got lost!
Every river that I tried to cross
Every door I ever tried was locked
Oh and I'm just waiting til the shine wears off

You might be a big fish
In a little pond
Doesn't mean you've won
'Cause along may come
A bigger one

And you'll be lost!
Every river that you tried to cross
Every gun you ever held went off
Oh and I'm just waiting til the firing's stopped
Oh and I'm just waiting til the shine wears off

Yeah
...just waitin' til the... the... yeah
Aha, I gotcha, uh...
With the same sword they knight you, they gon' good night you with
Shit, that's only half if they like you
That ain't even the half what they might do
Don't believe me, ask Michael
See Martin, see Malcolm
See Biggie, see Pac, see success and its outcome
See Jesus, see Judas
See Caesar, see Brutus, see success is like suicide
Suicide, it's a suicide
If you succeed, prepare to be crucified
Media meddles, niggas sue you, you settle
Every step you take, they remind you you're ghetto
So it's tough being Bobby Brown
To be Bobby then, you have to be Bobby now
And the question is, "Is to have had and lost
Better than not having at all?"
Because I'm...

Oh and I'm just waiting til the shine wears off
Oh and I'm just waiting til the shine wears off

(Coldplay - Lost)

Pertanyaan Tersulit

Selama 3 hari kemarin saya pergi keluar, kejalan, kekampus, kemana aja lah pokoknya.. ceritanya sih buat berpikir dan mencari jawaban atas pertanyaan yg saya ajukan. yaa, karena fluktuasi emosi juga lah..

ternyata saya menemukan beberapa pelajaran menarik:

Pertama.
Di kampus ketika saya sedang menunggu dosen, saya sempatkan dulu ibadah di mesjid. di mesjid itu saya bertemu dgn kawan lama yg telah lulus bberapa bulan sebelumnya. kami pun ngobrol singkat:
saya : "gmana ji? ngapain lg ke kampus?"
dia : "ya gitu deh, ngurus ijazah n transkrip"
saya : "oh, terus skrng udah dapet kerjaan?"
dia : "belom uL, tapi kmaren nyoba2 ksana-ksini belom ada panggilan. trus gw ikutan job fair di ITB juga nihil"
saya : "iya, gw juga coba tuh di ITB, tapi gak dapet"
dia : "ah masa sih lo gak dapet, lo gitu?!"
saya : "sialan lo.. ntar kalo gw dapet duluan, lo ngomel2 lagi kayak gini 'si maul baru juga lulus 3 hari udah dapet, gw yg udah nunggu setengah taun dilewat gitu aja!' gitu."

dan dia menjawab dengan santai: "yaelah, rezeki mah sendiri2 kali uL, udah ada yg ngatur"

Kedua;
hari itu saya masih merasa terbuang *(lebay), lalu saya memutuskan utk jalan2 ke website ko it-pin (seorang guru spiritual didunia maya) utk pertanyaan yg sama. ternyata baru beberapa menit browsing, dia sudah memberikan sedikit sentilan jail dengan cerita "lalat dan lebah, michelangelo, serta cassandra menangis" (yg sempat jg saya post kmarin). yg inti ceritanya adalah tentang kebijaksanaan dalam hidup.

ketiga;
Keesokan harinya saya berniat pulang ke bandung dengan menggunakan transportasi umum (baca: Damri). karena hari itu panasnya luar biasa, saya membeli minuman teh dingin - yang letak kiosnya sdikit menjorok masuk ke dalam dari jalan utama. Di kios tsbut saya menunggu bis. tdk sampai 5 menit bis itu melintas di depan saya dgn sangat kencang, dan saya pun berusaha utk memberhentikannya dengan berteriak: "Damri!!" tapi karena lalu lintas cukup ramai dan arus kendaraan juga cepat, bis itu tdk berhenti dan terus berjalan. namun saya yang tidak mau menunggu lebih lama lagi, akhirnya berlari mengejar bis dengan menggendong backpack yg isinya skripsi setebal 200 halaman lebih dan laptop 14" lengkap dengan charger dan majalah rollingstone yg lumayan tebal. kernet bis sebenarnya sadar kalo ada penumpang yg berteriak (saya), namun sang supir tidak menyadarinya dan terus melaju.

Sepersekian detik, saya pikir bis itu tdk akan berhenti dan saya berpikir utk menunggu saja di tempat tadi. tapi saya tidak mau, saya terus berlari setengah Sprint hingga kira2 400 meter dari kios teh (dari alfamart mandiri sampai pertigaan sayang). terlihat dari kejauhan sang kernet sambil bergelantungan memandang kearah saya dengan tatapan pilu..(mungkin dalam hati dia berkata: maaf de, saya tdk bisa bantu). saya terus berlari, dan akhirnya bis itu berhenti entah karena ada penumpang yg turun atau apalah.. saya kembali semangat utk mengejar, dan sekarang saya benar2 sprint!!

phew..Finally, I got it! Akhirnya saya mampu naik ke dalam bis itu. Dan si kernet dengan tersenyum berkata, "punten jang, tadi teu ka tingal" ("maaf de, tadi tidak terlihat"), "sok atuh calik heula ka lebet, santai" (silahkan duduk kedalam, santai). Setelah duduk tenang, saya berpikir:

Inilah yang seharusnya saya lakukan pada hidup saya sekarang. saya tidak terlihat oleh supir karena lalulintas yang padat dan ramai sehingga ia tak mau behenti.. saya tidak terlihat oleh 'mereka' karena saya hanya satu dari seribu. Saya baru terlihat dan dapat sesuatu yang saya inginkan jika saya terus bekerja keras (berlari, bahkan sprint) tanpa kenal lelah. saya hrs terus berlari tanpa mempedulikan seberat apa beban yang saya gendong.

Outstanding!

Terakhir;
malam harinya saya pergi kesuatu tempat disebelah utara bandung, disana saya bertemu dgn entah kawan atau lawan semasa saya SMA di bogor. setelah saya basa-basi dia berkata: "uL, dapet salam tuh dari Eja". dalam perjalanan pulang saya teringat pada sosok Eja (coach saya semasa SMA). Dia pernah berkata pada saya di pinggir lapangan, "UL, posisi lo tuh Point Guard, play maker! kapten di lapangan yang harus bisa kontrol bola, dan ngasih assist ke temen2 lo. Makanya, kalo maen jgn kayak kuda yang pake kacamata - yang cuma bisa liat kedepan, gak kebelakang!"

dari situ saya tersadarkan lagi, dalam hidup semua kemungkinan pasti bisa terjadi, baik-buruk mudah-sulitnya tergantung dari kita-manusia yg dengan bijak menyikapinya! saat tulisan ini ditulis, ternyata saya hanya emosi dan lupa dengan diri saya yg sebenarnya! maklumlah, namanya juga homo sapiens yg ingin menjadi homo ludens.

So, the best university is universe! kita hanya perlu lebih sensitif utk menemukanya...

Lebah, Lalat, dan Michelangelo

Dalam buku In Search of Excellence (Tom Peters & R.H. Waterman), ada secuil cerita menarik dari Gordon Siu. Siu menceritakan tentang eksperimen di mana beberapa ekor lebah dan beberapa ekor lalat ditempatkan di dalam sebuah botol. Botol tersebut lalu diletakkan horisontal (memanjang) dengan bagian pantatnya yang tertutup dihadapkan ke jendela yang terkena sinar matahari, sementara bagian leher botol yang terbuka membelakangi jendela.

Lebah-lebah, yang terkenal sebagai salah satu serangga tercerdas, mati-matian berusaha keluar dari botol dengan terbang menuju ke arah jendela. Kecerdasan mereka mengajarkan kalau arah tercepat untuk pulang ke rumah adalah dengan keluar dari jendela. Karena itu, mereka bertekad terbang menuju ke arah jendela apa pun resikonya. Namun karena arah tersebut tertutup bagian belakang botol, usaha mereka berakhir tragis. Para lebah akan mencoba sampai satu per satu mati kecapaian.

Sementara lalat, yang terkenal sebagai serangga bodoh dengan otak secuil, terbang kesana kemari tanpa tujuan yang jelas. Walau demikian, perlahan-lahan tapi pasti, satu per satu dari mereka berhasil menemukan jalan keluar melalui leher botol.

Apa artinya hasil eksperimen tersebut buat kita?

Kecerdasan, ternyata bukanlah modal utama buat sukses, terutama bila aturan permainan berubah drastis. Lebah yang cerdas memang akan mencapai tujuan lebih cepat dibanding lalat bila mereka tidak terperangkap di dalam botol tersebut. Tetapi begitu lingkungan berubah (terperangkap di dalam botol yang diletakkan membelakangi jendela), kecerdasan mereka berbuah bencana. Justru upaya coba-coba yang dilakukan lalat adalah strategi yang lebih tepat. Kecerdasan kadang bisa membutakan kita dengan membuat kita melihat masalah melalui kaca mata kuda. Kita hanya bisa melihat satu arah saja tanpa mempertimbangkan kemungkinan lain, sementara untuk menghadapi perubahan, fleksibilitas lebih dibutuhkan. (Seperti kata pepatah: bila kita memegang palu, semua kelihatan seperti paku.)

Namun perlu diingat, kita ini hanya manusia yang bukan hanya memiliki pikiran namun juga perasaan, maka biarlah pikiran itu memberontak hingga tak mampu dibendung lagi oleh perasaan.


Disamping itu, sebagai tambahan mari kita lihat cerita Michelangelo berikut ini:

Ketika seorang wanita muda mengunjungi studio Michelangelo, dia terkagum-kagum dengan patung-patung karya seniman besar tersebut dan berkata, "Saya tidak tahu memahat begitu mudah. Saya pasti bisa melakukannya juga."

Michelangelo menjawab, "Tentu saja Anda bisa. Apa yang Anda butuhkan hanyalah batu besar, sebuah pahat, dan palu. Lalu Anda tinggal membuang bagian-bagian yang tidak Anda butuhkan."

Demikianlah dengan Anda dan kita semua. Anda adalah mahakarya yang indah. Semua potensi untuk berhasil sudah ada di dalam diri Anda. Apa yang dibutuhkan hanyalah membuang bagian-bagian yang menghalangi Anda untuk menjadi "indah".

-Maximus, oct 21 2009-
http://www.nexusnexia.com/Table/Kebijaksanaan-60-Detik/ dengan modifikasi penulis.

Sebuah Jendela Peluang Buat DELL

Dell akhirnya memutuskan menarik dan mengganti baterai komputer notebook-nya yang bermasalah dengan mengeluarkan biaya sebesar USD 4.1 juta. Banyak posting di komunitas blogging yang menyebutkan Dell sebenarnya sudah menyadari masalah ini sejak 2 tahun sebelumnya. Lebih jauh lagi, video clip yang menggambarkan bagaimana sebuah notebook Dell yang meledak telah beredar luas di Internet.

Pelajaran pertama dari kasus ini: Internet telah menambah kompleksitas kegiatan ‘public relations’ dan ‘crisis management’ perusahaan. Perusahaan tidak bisa lagi bersembunyi di balik perkataan “no comments“, sementara komunitas Internet telah dilengkapi dengan tools sedemikian banyaknya untuk menyuarakan dan menyebarkan pendapat mereka.

Penarikan produk tersebut jelas bukanlah yang pertama dan terakhir. Menurut sebuah artikel di Financial Times yang ditulis oleh Nirmalya Kumar dan Nader Tavassoli dari London Business School (17 Agustus 2006), tahun ini saja setidaknya sudah ada ratusan produk yang ditarik dari pasaran dengan berbagai alasan. Beberapa contoh lainnya yang bisa kita lihat adalah penarikan mikroprosesor Pentium oleh Intel di tahun 1994 yang memaksa Intel merogoh kocek sebesar USD 500 juta. Coca Cola kehilangan 21% pendapatan akibat kasus kontaminasi minuman yang terjadi di Eropa tahun 1999. Bridgestone kehilangan separuh keuntungan akibat kasus Ford-Firestone tahun 2001. Kasus susu beracun yang dialami Snow Brand di Jepang menjatuhkan perusahaan tersebut dari posisi penguasa pasar dalam waktu sangat singkat. Di Indonesia, kita tentu masih ingat dengan kasus obat anti-nyamuk HIT.

Tingginya kompetisi, yang membuat perusahaan harus berpacu dengan waktu dan memangkas biaya, sering memaksa perusahaan mengeluarkan produk tanpa pemeriksaan lebih jauh. Di sisi lain, konsumen juga semakin berpengetahuan dan dilengkapi dengan koneksi Internet. Berbekal kekuasaan baru tersebut, konsumen dengan senang hati mengobok-obok kesalahan sekecil apa pun yang dilakukan oleh perusahaan.

Penarikan produk seperti itu sering memberikan dampak negatif terhadap brand bersangkutan. Riset demi riset membuktikan berita buruk suatu brand akan beredar 3-4 kali lebih cepat dibanding berita baiknya. Namun menurut Kumar dan Tavossoli, product recall semacam itu sebenarnya bisa dilihat juga sebagai peluang. Contoh yang mereka berikan tentu saja kasus penarikan Tylenol oleh J&J. Penarikan produk tersebut dilihat sebagai bagian dari etika perusahaan yang menjunjung tinggi keselamatan konsumen di atas segalanya, termasuk keuntungan perusahaan. Dalam jangka panjang, etika semacam itu justru akan menguntungkan perusahaan.

Untuk mengubah krisis product recall menjadi peluang, kedua profesor marketing tersebut menawarkan formula 4C, yang terdiri dari candid (berterus terang atas kesalahan yang dilakukan perusahaan), contrite (mengambil tanggung jawab atas kesalahan tersebut), compassionate (menunjukkan empati tulus terhadap para korban), dan committed (berkomitmen penuh untuk menyelesaikan masalah yang timbul).

(Hmh… seberapa banyak ‘C’ yang telah dilakukan oleh PT Lapindo Brantas?)
Pelajaran kedua dari kasus ini: hampir semua ancaman bisa dijadikan peluang, tergantung dari sudut mana kita melihatnya. Belakangan ini beredar wacana untuk mengganti istilah ‘risk management’ menjadi ‘uncertainty management’ yang mencakup ‘positive‘ dan ‘negative uncertainties’. Pemakaian istilah ‘risk’ sering membatasi para pengambil keputusan untuk berfokus pada hal-hal negatif dan melupakan adanya kesempatan untuk menarik manfaat dari ketidakpastian (padahal kita sekarang hidup dalam jaman yang penuh ketidakpastian).

Bagaimana Dell dan perusahaan lain menangani kasus seperti ini dan apa dampak yang ditimbulkan oleh keputusan yang dibuatnya patut kita jadikan pelajaran.

Every question have an asnwer

Bangkitlah wahai Iblis penjaga neraka!

Kecewa, lelah, marah, kesal, sedih, frustasi (gek lebay jug sih), bermurah durja tapi tetap Glory! Itulah perasaan kami dua hari yang lalu, kemarin, bahkan hingga saya menulis note ini, ditambah lagi semua media massa ikut-ikutan meledek dan mencemooh mereka (baca: kita)… Gimana tidak sang setan merah penjaga neraka Old Trafford musnah oleh pangeran merah asal Merseyside, distrik dimana abbey road tempat mangkal mas Lennon dkk berada.

Terpuruk. Parahnya lagi saya nonton di sarangnya Man Utd Indonesia fans club cabang bogor, deket talang, warung jambu lurus arah cibinong, mengkol kiri dikit, sampe di vila bogor indah belok kanan, pojokan ada cafe kecil warna-warni, nah itu dia!! Angker bagi orang selain MU lewat situ, selusin lebih bahkan sekodi pun lewat, orang-orang bengis memakai baju merah berdatangan, untung aja mereka gak bawa arit atau palu godam, nanti disangka PKI mau kampanye.

Kebiasaan kita sebagai orang Indonesia yg komunal seperti berkerumul dan berkumpul memang sah-sah saja, kalo endingnya bahagia. Tapi hal itu jadi gak sah kalo hasilnya sebaliknya. Introvert jadi ekstrovert, malu jadi gak tau malu, senang jadi sedih, marah jadi murka, emosi melulu deh pokonya! Adrenalin sulit disumbat kalo udah gitu...

Tapi kawan, perjuangan kita belum berakhir!

WALAUPUN kita KECEWA karena trio senior diturunkan belakangan, LELAH karena cuma bisa berteriak dan nontonin mereka bermain lembek, MARAH karena Vidic bego bgt hari itu, KESAL karena wasit ngasih kartu merah ke Vidic, FRUSTASI karena Vidic (lagi) tak mampu menjaga Torres dengan baik, BERMURAH DURJA karena kalah di kandang sendiri...

Tapi..tapi..tapi kawan, asa itu masih tetap ada, perolehan angka masih unggul 4 point, masih ada satu pertangdingan lebih, dan kita masih tetap GLORY!!! Bangkitlah wahai Iblis penjaga neraka, habisi semua mahluk yang menyekutukanmu, buktikan pada semesta ini engkau yang terhebat dan berkuasa!!! Hombala hombala..heeeyaaa.....homb
ala hombala..heyaheyahooo!! (mantra dikutip dari Fikom 21, karya kelompoknya Utun waktu ospek fikom 2005)

Glory, Grory...Man Utd!!!

Siapa yang lebih Rasional ??


Alkisah di sekitar tahun 1950an, sekelompok sukarelawan internasional berusaha membantu pemerintah India mengendalikan jumlah penduduknya dengan memperkenalkan keluarga berencana. Dengan dedikasi yang tinggi, mereka mendistribusikan alat-alat kontrasepsi dan informasi cara penggunaannya. Namun, angka kelahiran di India tidak terpengaruh. Para sukarelawan tersebut menyalahkan penduduk India yang irasional dan masa bodoh.

Seorang konsultan ternama kemudian datang. Setelah mendengarkan keluh-kesah para sukarelawan tersebut, sang konsultan meminta mereka untuk tidak menyalahkan orang-orang India tersebut. Asumsi bahwa orang-orang India tidak perduli dengan KB bisa jadi adalah asumsi yang salah. Soalnya, bila orang-orang India tidak perduli masalah KB, mereka bisa saja memiliki 15-20 orang anak, sesuai dengan rata-rata jumlah usia produktif wanita. Tapi kenyatannya, jumlah rata-rata anak per keluarga berkisar di angka 4-5. Angka tersebut mencerminkan adanya upaya keluarga India untuk mengendalikan jumlah anak pada kisaran tersebut. Yang menjadi pertanyaan: mengapa 4-5? Untuk mengetahui alasan tersebut, sang konsultan menyarankan para sukarelawan tersebut mengadakan penyelidikan dengan mengasumsikan orang-orang India tersebut bertindak rasional dalam menentukan jumlah anak tersebut.

Para sukarelawan tersebut masih tidak goyah dengan pendapat mereka semula. Orang-orang India itu tidak mungkin bersikap rasional. Akhirnya, sang konsultan mengadakan penyelidikan sendiri.

Dan inilah hasilnya:

Ternyata di India tidak ada sistem jaminan sosial hari tua. Para pekerja juga dipensiunkan secara dini. Karena itu, pada saat memasuki usia paruh baya, mereka harus mengandalkan pendapatan dari anak-anaknya. Menurut perhitungan mereka, pendapatan 1 orang cukup untuk menyokong 2 orang; dan karena itu, mereka butuh setidaknya 2 orang anak untuk menyokong hidup 2 orang tuanya. Selain itu, dalam masyarakat India yang patriakis, umumnya yang bekerja adalah kaum pria sedangkan kaum wanita biasanya menjadi ibu rumah tangga. Karena kemungkinan melahirkan anak lelaki dan perempuan adalah 50-50, secara statistik setiap keluarga butuh rata-rata 4 orang anak untuk mendapatkan 2 anak lelaki yang akan menyediakan jaminan hari tua. Dan tingginya angka kematian bayi di India waktu itu, menyebabkan kadang-kadang mereka membutuhkan anak ke-5 untuk memastikan setidaknya ada 2 anak lelaki yang bisa hidup sampai mencapai usia dewasa. Dari sanalah didapat jumlah rata-rata anak 4-5 per keluarga.

Untuk menguji apakah kesimpulan tersebut benar, sang konsultan melihat keluarga yang hanya memiliki kurang dari 4 orang anak. Ternyata keluarga tersebut sudah memiliki 2-3 orang anak lelaki sehingga mereka tidak perlu melahirkan lebih banyak keturunan lagi.

Kesimpulan sang konsultan: Orang-orang India itu ternyata lebih cerdas dan rasional daripada yang dikira para sukarelawan. Dalam kesederhanaannya, mereka mampu menciptakan sistem jaminan sosial yang sesuai dengan konteks India saat itu. Sementara para sukarelawan itu justru yang bertindak irasional dengan memaksakan pola pikir dari negara mereka (yang memiliki jaminan sosial hari tua) tanpa memperhatikan perbedaan konteks yang penting.

Setelah mengetahui akar permasalahannya, sang konsultan bisa mengajukan alternatif solusi yang lebih cerdas: perpanjang usia pensiun. Memang usia pensiun tersebut bukanlah satu-satunya faktor, namun jelas merupakan faktor yang sangat penting.

Kadang kita memang sering menyalahkan pihak lain bila solusi yang kita tawarkan tidak berhasil menyelesaikan masalah. Alangkah baiknya bila cerita ini bisa memberi kita pandangan lain: Mungkin yang salah adalah cara pandang kita, bukan pihak lain. Pandangan yang sama pernah diberikan Stephen Covey dalam kebiasaan ke-5 dari 7 Kebiasaan Efektif yang diperkenalkan beliau: Seek first to understand, then to be understood.

Hanya dengan mengambil tanggung jawab ke atas pundak kita, kita bisa mencari alternatif solusi yang lebih baik. Konflik-konflik yang terjadi di sekitar kita: RUU APP, masalah di Papua dan Aceh, demo buruh, dlsb… pasti akan berkurang bila kita mampu mengadopsi cara pikir tersebut.

NB : Inget note ini kalau berniat jadi consultant. Watch our our recommendation result!

http://www.itpin.com/blog/category/mind-thinking/group-thinking/negotiations/

Cerpen Akhir Pekan..

Hari Pertama, Rabu, 6 maret 2009.

Semangat bangun pagi hari, hari jumat – awal dari kesepakatan bersama tentang konsep ‘weekend’ a.k.a akhir pekan. Yang berarti hari terakhir kerja dalam minggu ini bagi saya - seorang mahasiswa magang. Hari ini diotak cuma ada satu hal: Java Jazz Festival 2009.

Janjian dengan sesosok teman, pacar, atau apalah namanya untuk bolos kerja setengah hari. Begitu semangatnya, sampai-sampai mau jumatan bisa dateng kepagian, berharap sang khotib mempercepat khotbah dan sang imam dengan cepat – lugas bisa memilih surat untuk berjamaah, yaaa... moga-moga surat al-iklas atau an-naas jadi pilihan beliau!

Selesai ritual itu, saya bergegas pulang ke kondominium pribadi di bilangan mega kuningan (baca: kosan). Gak usah pake mandi, cukup semprot piere cardin sudah mampu memikat hidung para kaum hawa, saya pikir.

Dengan Taxi, bergegas menuju tempat perhelatan musik akbar tersebut, walau sedikit kesal karena partner itu ngaret dua jam dari jadwal! Dibumbui dengan suhu udara hampir 37 derajat celcius dan lalu lintas yang mendadak padat serta banyaknya calo bergentayangan menambah kesan mistis event itu.

Pk.15.45, saya berkeliling sebentar melihat-lihat stage, tapi langsung tersadar kalau akan banyak fans-nya Mr.Mraz yang mungkin udah antre dari semalam untuk masuk menuju Exhibition Hall B. Beruntung antrean belum panjang, so saya pun seperti layaknya anak ABG ikutan-kutan ngantre di depan gerbang. Cukup 3 jam antre, mas-mas security mempersilahkan kami masuk. Tidak tanggung, saya langsung sprint ke depan stage. Opening Act oleh Mike Mohede, cukup menambah citra kelam dan mistis JJF, apalagi lagu yang dibawakan adalah sang Indonesia Raya, lagu kebangsaan Indonesia! Tak ayal, kami semua pemuda-pemudi ikut bernyanyi dengan tangan di kepalkan di dada. Be proud!

MC yang lebih tepatnya di bilang pengulur waktu, menjalankan aksinya dengan baik. Dengan lugas ia berteriak : “Everybody, please give it up for Jason Mraz!!!” Langsung tanpa basa-basi, Make It Mine – membuat semua orang berteriak histeris. Mraz datang dengan T-Shirt, celana kargo, plus Topi khasnya!
Tidak peduli dengan bau keringat bercampur parfum dari sekeliling karyawan-karyawati yang berubah jadi ABG di konser itu, saya pun ikut berteriak-teriak, tanpa histeris tentunya. Remedy, I’m Yours, Lucky, You and I both, dilibas habis! Kami semua mendadak gila, pada saat lagu the Dynamo of Volition.

Kami mengibas-ngibaskan tangan ke atas pada saat “Good Job, Get 'em up way high, Gimme gimme that high five”, dan juga terkesan culun mengayunkan tangan ke bawah pada saat “Good time, Get 'em way down low, Gimme gimme that low dough”. Namun semua itu ditutup dengan sangat elegan oleh Butterfly yang dibawakan sangat-sangat acid jazz, dan pop-folk! Dasyat!!!

Tidak sampai disitu, saya termasuk orang yang beruntung mendapatkan foto polaroid sang keyboardis saat Mraz memperkenalkan dan melemparkan foto-foto band yang secara instan ia ambil dari kameranya!
Setelah cukup berkeringat dan lelah, saya tetap memutuskan untuk lanjut ke stage yang lain. Lala Suwages menjadi pilihan tepat, dan sempat membuat saya merinding karena suaranya mirip Keyshia Cole pada saat membawakan You Make Make Fell Brand Knew-nya Boys II Men.Lanjut, Joeniar Arief cukup black music di tengah blue musicnya jazz malam itu. Yaaa lumayan berani lah dia, berani, bekelas, gak’ norak!

Karena kaki sudah tidak mampu menahan beban badan, saya memutuskan untuk duduk bersila menyaksikan Dewa Budjana di Cendrawasih Stage. Damn, dia mampu membuat saya tenang berkhayal dalam alam bawah sadar dengan petikan gitarnya. Walau tidak sampai membawa saya ke negeri hobbit dan ksatria di padang berbunga seperti yang dilakukan Sigur Ros pada saya dan Rizfy sahabat saya dua tahun lalu!

Malam itu cukup disitu, karena saya cukup lelah mengila dan partner saya pun harus pulang sebelum jam 12 malam, karena jika lebih semenit saja, ia akan kembali menjadi anak miskin ingusan di daerah sumur batu. Hahaha...



Hari Kedua, 7 Jumat 2009

Kali ini saya sendiri, pakai mobil dari bogor, yang sempat terkena setengah badai (baca: hujan gede bgt!) dari Sentul sampai Cibubur. Di Jakarta bagian timur dan selatan nampak mendung hitam dan petir menggelegar, tapi di senayan terang-benderang tanpa awan! Hal ini cukup menambah mistis lagi event ini! (lebay)

Sempat bingun mau nonton apa, saya memutuskan untuk ke Cendrawasih lagi melihat Soulvibe main. Bukan karena mereka juga sih datang, tapi karena produser mereka saja Rayen Parkdrive jadi saya penasaran lihat performce-nya. Lumayan! Lanjut, saya berkunjung ke Assebly Hall yang konon kalo mau ngeliat Jazz di Java Jazz ya ke sini tempatnya! Ternyata, Aksan Djuman (eks. Drumer dewa, Potret) yang berimprovisasi! Dia membawa sejumlah orang tak saya kenal bermain cukup ciamik, yang special sih vokalisnya! Perempuan itu, mirip Bjork!!! Parah, tehnik vocal yang langka, improvisasi berkelas, dan ia sempat membuat musik Aksan menyaingi Maxim versi Drum... Mistis! (sang vokalis sampai bersujud jatuh setelah ia berteriak, berjinjit, dan melengking)

Setelah puas dengan sang ‘bjork’ saya beranjak melewati lobby untuk menuju Ecoutez, namun disana saya dijegat oleh Nina Tamam yang malam itu begitu manis, hampir mengalahkan Imbang kalau tidak pakai jilbab (teman saya sejak SMP yg sekarang jadi cover model majalah muslim). Ternyata suara Nina masih cukup baik, selepas ia pergi dari Warna.

Ecoutez membukanya dengan Mixed Intro yang sangat baik : “Want u listen, to the groovy music, want u listen... from ecoutez” Namun sayang, performance mereka kurang galak, karena sang vokalis Delia terlalu lama basa-basi disela-sela lagu. Ia berhutang kepada Ayi (gitaris) yang permainan gitarnya cukup melukai hati para gitaris Javajazz lainnya.

Semakin sore, saya beranjak menuju lobby untuk melihat Budjana lagi, yang kali ini main bareng Tohpati. Namun lagi-lagi saya dicegat oleh Merci – senglenya Duffy versi akustik, siapa yang membawakan itu? Ternyata si anak ingusan DREW. Cukup lama tertahan disana karena saya baru saja menyadari bahwa mereka akan medapatkan platinum atau double platinum album cepat atau lambat. Di Tebs Stage Assembly, Tohpati men-delay shownya beberapa menit, namun tetap saja dapat membuat ruangan yang gelap itu menjadi terang oleh tiap senar gitarnya. Di stage ini saya ditemani Nina Tamam di disebelah saya, yang katanya punya cita-cita jadi gitaris sewaktu bocah dulu.

Lumayan lapar saya memutuskan membeli mie yang paling murah di Food Hall, langsung membawanya ke Exhibition Hall sambil nonton Everette Harp dengan Sax-nya yang cukup tua tapi ganas. Ada cerita katanya, kalo alat musik semakin tua itu semakin bagus suaranya, itu benar nampaknya!

Setelah kenyang, Matt Bianco tujuan selanjutnya. Band dengan musik jazz sedikit latin ini mampu membuat kami terkesima, suara vokal dan instrumen yang bulat membuat Plenary hall bergemuruh tepuk tangan. Setelah sok dewasa dengan Matt Bianco, saya kembali menjadi ABG dengan menonton 21st night. Jujur saya kurang menikmatinya karena sound mereka terkesan dipaksakan karena ada dukungan synthesizer. Tapi lumayan lah, tertolong hits dan stage act-nya!

Malam itu saya menutupnya dengan menyaksikan kehebatan Roy Ayers. Tidak salah kalu dia mendapatkan penghargaan di Java Jazz kali ini. Walupun saya bukan orang berkulit hitam asli, mungkin saya bangga dengan kehitaman kulit saya karena Mr. Ayers. Totally, ia adalah sosok musisi, penghibur, penyanyi sejati. Hampir semua instrumen musik ia kuasasi. Genre Soul, Jazz, folk, dan sedikit R&B semakin membuat malam itu sebagai “the greatest weekend that I ever had lah...”



Hari Ketiga, 8 Maret 2009

Hari terkakhir saya kembali, kali ini datang sangat pagi. Pk.13.00 tepat sampai di parkiran Senayan, maksudnya mau nyari tiket dulu dari calo, cuz partner saya telat berpikir untuk menghabiskan uangnya di JJF. Tiket dapat, langsung lets go disco a go go!

Maksudnya menonton Bayu&Tesla, duo gitar+piano yang sangat ciamik. Ternyata mereka ditemani gadis cantik bernama veronica dengan Sax-nya. Tak diragukan lagi, kompetisi di genre instrumental akan sangat ketat tahun-tahun kedepan.

Selelasi dengan welcoming great ala Tesla, saya masuk langsung Gamelan Shockbreaker + sinden sunda. Perpaduan west+east yang mantap! Tidak heran banyak bule datang di stage ini, etnik dan tradisional mereka gandrungi!

Cukup disitu, saya ingin lebih nge-Jazz datang ke Assembly. Disana sudah menunggu Deviana feat. Veronica Nunn, suara Ms.Nunn yang sangat jernih, dan iringan piano, bass, keyboard, serta drum berkelas dunia tersaji bagai kalkun bakar setengah matang siap santap! Empuk!!! Tehnik vokalnya layak bahkan wajib ditonton oleh para juri Indonesia Idol, KDI, idola Cilik, atau apapun kontes-kontes bakal lainnya. Supaya mereka tahu, seperti apa tehnik vocal yang baik. Setelah itu baru lah ia boleh berkomentar pada para kontestan!

Saya masih lapar akan jazz saat itu, maka saya menelan bulat-bulat Tom Scott dan Paulette McWilliams di ruang yang sama, setelahnya. Mereka berdua baru pertama kali ke Indonesia, dan saya yakin mereka akan datang lagi kesini tahun depan! Ms.McWilliams asal NYC sesekali flirting ke penonton, dan saya pikir dia tipe ideal dari seorang diva asal New York, genit! Standing applause tidak ragu saya lakukan untuk dua orang ini, mereka mampu membuat Sandwich non-colesterol di sekeliling banyak Junk Food malam itu!

Bosan dengan Tompi, saya memutuskan untuk menyaksikan ‘Anak Ingusan’ lagi. Yup, DREW kali ini main di Dji Sam Soe lounge. Masih kagum dengan keempat bocah ini, total mereka sudah mampu membawakan lagu-lagu seperti : Duffy-Merci,N’Sync-Pop,Jac
ko-Beat it, empat buah lagu The Beatles, dua lagu Rolling Stone, Tonk Kosongnya Slank, Jamiroquai-Cannet heat, Gila kan...!!!! Setelah puas dengan DREW, saya lapar dan sekali lagi bakmi paling murah jadi sasaran.

Saya memutuskan untuk melihat tribute-nya Luther Vandross di Plenary, ternyata semua lagunya dibuat instrumental tanpa vokal. Anda pasti tahu donk, kalo sudah begitu bagaimana jadinya? Yup, saya tertidur! Di-ninabobo-kan oleh suara Sax yang membawakan Dance with my father, Take You Out, dan Can Get Closer to, etc... hahaha!

Namun tidur saya tidak lama, saya ingat penutup JJF kali ini harus ditutup dengan dance, dance, dance!!! Akhirnya saya menuju Maliq n d’essential di Exhibition Hall, sedikit menari-nari dengan Free your mind, terlena dengan Untitled, n What?!! Mereka bareng 21st night and the gang, joged Thriller-nya Michael Jakson! Tahu kan video klipnya yang jadi zombie menari malam-malam?! They got it, shit!


Overall, empat dari sekala lima bintang untuk JJF 2009!
-Maulana Bellucci-

Privatisasi VS Etatisme

KRISIS finansial di Amerika Serikat yang berimbas ke seluruh dunia telah menegaskan kembali pentingnya peranan negara dalam mengatur perekonomian. Yang selama ini menjadi dogma di negara kapitalis itu adalah negara tidak boleh mencampuri ekonomi, keuangan, perdagangan, dan sektor-sektor terkait sebab akan menghambat kesempurnaan sistem. Karena itu, harus diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar bebas yang akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis.

Akan tetapi, krisis besar di jantung kapitalisme itu telah membuktikan sebaliknya. Bahwa pasar bebas dan pemusatan kapital oleh institusi-institusi nonnegara ternyata telah menjerumuskan semua pihak ke dalam malapetaka ekonomi. Saat itu terjadi, negaralah yang justru harus turun tangan untuk menyelamatkan mereka semua.

Itulah yang tengah dilakukan Presiden Barack Obama terhadap sistem finansial dan perbankan swasta Amerika Serikat yang runtuh. Demi menyelamatkan seluruh perekonomian negara adidaya yang kapitalis itu, pemerintahan Presiden Obama menganggarkan dana US$787 miliar, antara lain untuk menalangi bank-bank dan lembaga keuangan swasta yang harga sahamnya jatuh menjadi kertas tak berharga. Terjadilah ironi terbesar dalam sejarah kapitalisme, bahwa negara, yang menurut ideologi kapitalisme tidak boleh campur tangan itu, harus menyuntikkan uang untuk menalangi kerugian masif yang dialami bank-bank besar seperti Citi Group, Bank of America, dan American International Group. Tak hanya itu. Paket stimulus besar-besaran juga digelontorkan untuk menyelamatkan perusahaan-perusahaan swasta di berbagai sektor riil.

Begitulah, yang sedang terjadi adalah arus balik dari privatisasi ke arah etatisme dalam hampir semua segi perekonomian. Inilah yang kecenderungan yang menempatkan kembali negara sebagai pusat segalanya. Suka atau tidak suka, etatisme pun lahir kembali di bagian paling sentral dari liberalisme dan kapitalisme.

Kecenderungan itu tidak hanya berlangsung di Amerika Serikat, tetapi juga di Eropa. Desakan yang meminta peningkatan peranan pemerintah pun mencapai level yang tidak terbayangkan dalam sejarah perekonomian kontemporer.

Fenomena itu jelas harus terus diikuti, dievaluasi, dikaji, dan dicermati para pengambil keputusan dan pemimpin Indonesia. Mengapa? Sebab yang terjadi di negeri ini justru sebaliknya. Pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk meneruskan program privatisasi 20 BUMN kita. Dalam konteks kecenderungan global, langkah itu adalah sebuah anomali.

Etatisme yang terjadi di Amerika Serikat adalah sebuah pengakuan sejati atas kegagalan neokapitalisme dan neoliberalisme. Privatisasi adalah anak kandung itu semua. Mengapa pemerintah tidak mengkaji ulang jalan yang terbukti telah gagal itu? Bukankah beberapa program privatisasi BUMN yang telanjur dilakukan juga lebih banyak membawa mudarat daripada manfaat? Karena itu, argumentasi bahwa penjualan 20 BUMN itu merupakan sebuah keharusan untuk menutup lubang APBN adalah alasan yang harus dibuang jauh-jauh.

Menguatnya tren etatisme di level global itu semestinya menjadi peluang untuk menyembuhkan kegelisahan atas pudarnya semangat nasionalisme kita. Inilah motivasi untuk menguatkan kembali peran-peran proporsional negara pada bidang-bidang seharusnya dan sepantasnya. Bukan sebaliknya, melempengkan jalan privatisasi yang membawa aset bangsa dijual murah kepada perusahaan asing dan negara lain.


Guys, gmana nih? I need some notes bout' this...

Catatan Awal Pekan - Saatnya DPR Berubah

 
Dua tahun lalu, tepatnya 6 Februari 2007, tulisan saya berjudul Cultural Clash BUMN-Parlemen dimuat harian ini. Dalam tulisan itu, saya memproyeksikan terjadi benturan atau perlawanan kalau DPR tetap saja mempertahankan tradisinya berorasi, menceramahi, memarahi, curiga, dan membodoh-bodohi direksi BUMN.

Proyeksi itu, 2 tahun kemudian, menjadi kenyataan saat PT Pertamina mengadakan perlawanan dan ditanggapi dengan marah oleh DPR.

Ini masih merupakan fenomena yang dapat menimbulkan konflik lebih besar, bahkan bisa menjadi krisis kalau tidak segera berubah. Kesadaran rakyat yang tidak ingin ditekan lagi oleh penguasa telah melebar ke mana-mana dan mereka yang menyandang kekuasaan dengan arogansi akan dilawan.

Apabila mereka tetap resisten dan tak berubah, mereka akan menghadapi kegetiran. Ini karena alam dapat menghancurkan mereka dengan krisis.

Heroisme dan amarah
Ratusan tahun silam, filsuf Plato pernah menulis, "Setiap orang bisa marah. Itu mudah sekali. Namun, marah pada orang yang tepat, dengan alasan yang dapat diterima, pada waktu yang tepat, dengan tingkat yang sesuai, tidak mudah."

Dengan kata lain, warna, bentuk, dan cara seseorang marah mencerminkan karakter dan kecerdasan seorang pemimpin. Amarah ada setelannya, seperti anda menyalakan radio atau televisi.

Anda memilih saluran, volume suara, kejelasan gambar, dan tentu saja lihat-lihat juga siapa yang boleh ikut menonton.

Hanya kanak-kanak yang tidak bisa memilih kapan, kepada siapa, dan bagaimana harus marah.

Belakangan ini, kita sering sekali melihat orang marah dan mudah tersinggung. Mau ganti direksi Pertamina saja, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa kali menyatakan amarahnya. Setelah direksi baru dipilih, gantian DPR yang marah-marah.

Di berbagai provinsi dan kabupaten, setiap kali kehendak suatu kelompok tidak terpenuhi, orang begitu cepat melampiaskan amarahnya tanpa kendali. Gagal menjadi gubernur, marah-marah.

Tidak menjadi rektor atau dekan, sama saja. Tidak ada bedanya dengan artis yang mau bercerai yang selalu diwarnai marah-marah. Kok jabatan-jabatan publik dan pemberitaan hanya diisi oleh kaum pemarah.

Anehnya, hampir semua orang yang marah-marah itu kalau ditanya, selalu punya alasan. Dalam ilmu karakter, alasan adalah sesuatu yang dibuat manusia untuk orang lain. Ia bukan cerminan koreksi diri atau kedewasaan.

Alasan yang saya sering dengar adalah "demi bangsa". Jadi, ada nuansa heroisme, yang seakan-akan sebuah bentuk pengorbanan untuk orang lain, yang kita sebut rakyat.

"There must be someone to be blame!," ujar Bill Clinton pada 2004. Korbannya tentu saja bukanlah sasaran yang tepat, tetapi the weak target.

Itulah yang terjadi di DPR, saat Pertamina melayangkan surat kepada dewan yang disambut oleh amarah bersama di Komisi VII. Ini jelas sebuah bentuk pelampiasan yang bertentangan dengan hukum amarah yang diajarkan Plato.

Saya bisa mengerti alasan teman-teman di DPR, yaitu adanya hantu mafia (yang tidak kunjung terlihat) yang diasumsikan telah membuat rakyat menderita. Meski begitu, assumption is the mother of confusion. Mungkin itulah maksud kata "bohir" yang sering disebut di DPR.

Kultur rusak parlemen
Sorotan publik terhadap DPR yang terkesan sangat kuasa dan arogan mencerminkan telah terjadi perusakan nilai-nilai yang seharusnya dijunjung tinggi oleh bangsa ini. Perusakan nilai-nilai yang berlangsung lama dapat membentuk kultur negatif yang tidak menguntungkan bagi kita semua.

Setiap kali menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) antara eksekutif dan DPR, saya selalu menyaksikan ucapan-ucapan yang tidak patut kita dengar. Selain materinya melebar, banyak wakil rakyat yang tidak menguasai masalah, hanya pandai berorasi.

Bila ucapannya dipotong sesama anggota, mereka cepat naik pitam. "Tolong dicatat, saya punya hak bicara yang dilindungi undang-undang dan tidak ada yang bisa membatasi saya", demikian antara lain ucap mereka.

Jadi, saya tidak merasa aneh mendengar sahabat saya Alvin Lie mengatakan "Presiden dan menteri saja tidak bisa mengatur kami."

Selain mudah tersinggung di antara sesama anggota DPR, sahabat-sahabat saya ini juga kurang cerdas dalam memilih kata-kata. Kata-kata keras digunakan dengan kesadaran bahwa tamu yang mereka undang tidak punya keberanian untuk melawan (karena begitu melawan mereka akan diinterupsi dengan nada tinggi). Mereka baru diam kalau tamu yang diomel-omeli itu pandai melawak.

Namun, tahukah para anggota DPR yang terhormat itu bahwa yang memanggil direksi BUMN bukan hanya komisi mereka? Hampir semua komisi bisa memanggil.

Dalam bulan ini, Pertamina harus memenuhi undangan dari setidaknya tiga komisi, yaitu Komisi VII yang membidangi energi, Komisi VI membidangi antara lain BUMN, Komisi XI yang membidangi antara lain anggaran, plus Pansus Hak Angket.

Tahukah Anda berapa lama masing-masing direksi BUMN mempersiapkan jawaban tertulis dan data-data untuk menghadiri RDP itu?

Dari survei kecil yang saya lakukan, sebagian besar CEO BUMN mengatakan menghabiskan 1 sampai 2 minggu untuk mempersiapkan data-data dan 1 minggu lagi untuk penyembuhan mental setelah keluar dari gedung DPR.

Kalau setiap bulan DPR memanggil direksi BUMN dengan cara-cara yang begini terus, ini berarti 3/4 waktu mereka hanya dipakai untuk melayani para politisi. Ini juga berarti sekitar 90% waktu mereka habis untuk mengurusi stakeholders (termasuk menteri teknis dan presiden).

Kesimpulannya sederhana daripada tidak efektif dan tidak bisa menyejahterakan bangsa, bubarkan saja BUMN, atau DPR, dan pemerintah berubah. Tegakkan tata tertib, atur RDP setahun sekali saja dan panggil menterinya saja, jangan direksi BUMN. Ini karena mereka sudah banyak yang mengawasi secara profesional dan misi yang kita bebankan kepada mereka sudah sangat berat.

Kultur yang rusak tidak ada manfaatnya sama sekali, kendati hal yang kita perjuangkan itu sangat penting dan menyangkut kepentingan yang luas. Selamat berubah dan belajarlah dari kejadian ini.

Oleh : Rhenald Kasali
Ketua Program Magister Manajemen FE-UI

(ragu utk memilih di Pemilu legislatif tahun ini, kalau hasilnya mengecewakan! suck!)

Agnostik: Menunda pengambilan keputusan, agnostik mengatakan bahwa tidak cukup bukti untuk menegaskan atau menolak adanya Tuhan

Apakah orang agnostik itu Atheis?

Tidak. Seorang atheis, seperti halnya penganut Kristiani, mempercayai bahwa ia dapat mengetahui ada atau tidak adanya Tuhan. Penganut Kristiani mengatakan bahwa ia dapat mengetahui Tuhan itu ada; kaum atheis menyatakan bahwa kita dapat mengtahui Tuhan itu tidak ada. Orang agnostik menunda pengambilan keputusan, dengan menyatakan bahwa tidak cukup bukti untuk menegaskan atau menolak adanya Tuhan. Pada saat bersamaan, orang agnostik mungkin mengatakan bahwa eksistensi Tuhan meskipun bukan tidak mungkin, sangat kecil kemungkinan adanya; ia mungkin menyatakan begitu kecil kemungkinan adanya Tuhan, maka Tuhan pada kenyataannya tidak cukup bermakna untuk dipakai sebagai bahan pertimbangan. Dalam hal demikian, Tuhan disingkirkan tak jauh berbeda seperti dalam atheisme. Sikapnya adalah mirip seperti filsuf yang teliti terhadap dewa-dewa Yunani Kuno. Apabila saya disuruh membuktikan bahwa Zeus dan Poseidon dan Hera dan dewa-dewi Olympia lainnya tidak ada, maka saya pasti kebingungan dalam memberikan argumen yang memadai. Orang agnostik akan berpendapat bahwa Tuhan orang Kristiani sama kecil kemungkinan adanya dengan dewa-dewi Olympia; dalam hal demikian, untuk mudahnya ia sama dengan orang atheis.

Oleh karena Anda menolak "hukum Tuhan", otoritas apa yang Anda terima sebagai pedoman hidup?

Orang agnostik tidak menerima "otoritas" apapun sebagai mana halnya yang diterima oleh orang beragama. Dipercayai bahwa orang harus memikirkan sendiri masalah pedoman hidup. Tentu saja, ia akan mengambil keuntungan dari pengalaman orang lain, tetapi harus dipilihnya sendiri orang-orang yang dianggapnya bijak, dan sama sekali tidak akan menganggap bahwa apapun yang dikatakannya tak boleh dibantah. Teramati bahwa apa yang ditentukan oleh "Hukum Tuhan" itu selalu berubah setiap saat. Injil mengatakan bahwa wanita tiak boleh kawin dengan saudara laki-2 dari suami yang telah meninggal, dan bahwa dalam keadaan tertentu wanita harus kawin dengannya. Jika anda kebetulan seorang janda tak beranak dan masih ada ipar yang belum kawin, maka logikanya anda tak boleh menghindari "hukum Tuhan."

Bagaimana Anda mengetahui baik dan buruk? Apakah yang dianggap Dosa oleh orang agnostik?

Orang agnostik tidak begitu pasti sebagaimana yang diyakini penganut Kristiani terhadap apa yang disebut baik dan buruk. Tidak akan diklaim seperti yang diklaim penganut Kristiani di masa lalu bahwa orang yang tak setuju dengan perintah mengenai theologi yang absurd harus menerima hukum mati yang menyakitkan. Hukum mati demikian ditentang, dan lebih hati-hati mengenai tuduhan moral.

Kata "dosa" dianggap bukan sebagai ide yang ada gunannya. Tentu saja diakui bahwa sebagian macam tindakan adalah patut dan sebagian lagi tidak patut, tapi diyakini bahwa hukuman untuk tindakan yang tidak patut hanya diterapkan jika dimaksudkan untuk menghindari atau memperbaiki, bukan karena hukuman itu memang dianggap baik dan dengan pikiran bahwa orang jahat harus menderita. Kepercayaan inilah yang ada dalam hukuman balas dendam sehingga orang menerima idee neraka. Ini adalah bagian merugikan yang telah diakibatkan oleh adanya ide "dosa".

Apakah orang agnostik melakukan apapun asal dikehendakinya?

Dalam satu hal tidak, dilain hal siapapun akan melakukan apa yang dikehendakinya. Kalau misalnya Anda begitu membenci seseorang sampai Anda mau membunuhnya: Kenapa tidak? Anda akan menjawab: "Sebab agama mengatakan bahwa pembunuhan adalah dosa." Namun dalam kenyataan statistik, orang-orang agnostik tidak lebih cenderung melakukan pembunuhan dari pada orang lain, dan kenyataannya kecenderungan mereka memang lebih kecil. Mereka mempunyai motif sama untuk tidak melakukan pembunuhan sebagaimana orang lain. Jauh dalam lubuk hatinya, motif paling kuat adalah takut dihukum. Namun dalam keadaan tanpa hukum, seperti demam menambang emas, segala macam orang akan melakukan kejahatan, meski dalam keadaan normal mereka adalah orang-orang yang taat pada hukum. Bukan hanya karena adanya hukuman, tapi juga ada rasa tidak nyaman mengetahui hal menakutkan itu, dan rasa sepi karena mengetahuinya, untuk menghindari kebencian orang, anda harus memakai topeng meski dengan teman terdekat anda sekalipun. dan dan ada lagi yang sering disebut "conscience": Jika anda pernah berangan-angan untuk membunuh, anda akan takut pada ingatan yang mengerikan saat-saat terakhir tubuh korban anda tak bernyawa. Semua ini benar, ya, tergantung pada kehidupan anda dalam masyarakat yang taat hukum, tetapi banyak sekali alasan-alasar non agama/sekuler yang dipakai untuk menciptakan dan dan mengabadikan masyarakat demikian.

Saya katakan ada alasan lain mengapa siapapun akan melakukan apa yang diinginkannya. Tak seorangpun kecuali orang tolol yang menuruti segala keinginan, tetapi apa yang menahan keinginan in check adalah selalu merupakan meinginan yang lain. Keinginan anti-sosial seseorang dapat di kendalikan oleh keinginan untuk menyenangkan Tuhan, tapi dapat juga dikendalikan oleh keinginan untuk menyenangkan teman-temannya, atau mendapatkan respek penghormatan dari masyarakatnya, atau agar dapat mencitrakan dirinya sendiri tanpa rasa jijik. Namun jika tak memiliki keinginan-2 tersebut, maka satu-2 nya aturan abstrak moralitas tak akan dapat meluruskan orang itu.

Bagaimanaka anggapan orang agnostik terhadap Injil?

Orang agnostik menganggap Injil tepat sebagaimana yang dianggap oleh seorang enlightened clerics. Tidak dianggapnya sebagai inspirasi illahi; akan dianggapnya sebagai legenda sejarah awal, dan tak lebih akurat dari pada yang tertulis dalam Homer; dianggapnya ajaran moral yang terkandung didalamnya kadang baik, tapi kadang sangat buruk. Misalnya, Samuel memerintahkan Saul dalam perang untuk tidak saja membunuh tiap laki-laki, wanita, dan anak-anak lawan, tapi sampai semua biri-biri dan ternak sapinya. Namun demikian Saul tetap membiarkan biri-biri dan ternak sapi hidup, dan untuk hal ini kita disuruh mengutuknya. Saya tak pernah mampu menyenangi Elisha karena mengutuki anak-anak yang mengolok-oloknya, atau mempercayai (yang dinyatakan Injil) bahwa Dewa yang baik hati akan mengirimkan beruang jadi-jadian untuk membunuh anak-anak tersebut.

Bagaimanakah anggapan orang agnostik terhadap Jesus, Kelahiran oleh Sang Perawan, dan Trinitas yang Suci?

Karena orang agnostik tidak percaya Tuhan, tak dapat dipercayai bahwa Jesus adalah Tuhan. Kebanyakan orang-orang agnostik menghargai kehidupan dan ajaran Jesus sebagaimana ditulis dalam Injil, tetapi tidak harus melebihi penghargaan terhadap orang lain. Ada yang menempatkan Jesus sama dengan sang Buddha, sebagian dengan Socrates dan dan lainnya dengan Abraham Lincoln. Mereka juga tidak menganggap apa-apa yang dikatakannya tidak boleh dibantah, oleh karena orang Agnostik tidak menerima suatu otoritas sebagai hal yang absolute.

Orang Aganostik Menganggap Kelahiran Sang Perawan sebagai satu doktrin yang diambil dari mitologi pagan/kafir, dimana kelahiran demikian bukan hal yang aneh (Zoroaster dikatakan terlahir dari seorang perawan; Ishtar, the dewi Babylon, yang disebut sebagai the Holy Virgin/Perawan Suci). Mereka tak dapat memberikan kepercayaannya kepada hal tersebut, ataupun kepada doktrin Trinitas, karena keduanya tidak mungkin tanpa adanya kepercayaan pada Tuhan.

Dapatkah orang agnostik menjadi penganut Kristiani?

Kata " Kristiani" mempunyai berbagai makna dalam waktu yang berbeda. Selama berabad-abad sejak jama Kristus, kata itu berarti orang yang percaya apada Tuhan dan keabadian dan serta bahwa Kristus adalah Tuhan. Tetapi kaum Unitarians menyebut diri mereka penganut Kristiani meski tidak percaya akan keIlahian Kristus, dan banyak orang saat ini menggunakan kata "Tuhan" dengan arti yang kurang pas dibandingkan dengan arti jaman sebelumnya. Banyak orang yang sekarang mempercayai Tuhan tidak lagi bermakna person/manusia, atau trinitas dari person, namun hanya berupa kecenderungan kabur atau kekuatan atau maksud dan tujuan immanent dalam evolusi. Lebih jauh lagi, orang lain mengartikan "Kristianitas" hanyalah sebuah sistem etika yang dibayangkan sebagai karakter penganut Kristiani saja, karena mereka tidak peduli dengan masalah kesejarahan.

Dalam buku yang baru diterbitkan, ketika saya katakan bahwa apa yang diperlukan dunia adalah "cinta, cinta Kristiani, atau kepedulian/compassion," banyak yang menyangka hal ini menunjukkan adanya perubahan dalam pemikiran saya, meski kenyataannya mungkin saya katakan hal yang sama kapanpun. Jika yang Anda maksudkan "Penganut Kristiani" berarti orang yang mencintai tetangganya, yang sangat bersimpati terhadap penderitaan, dan yang sangat menginginkan agar dunia bebas dari kebuasan dan kebencian yang jaman sekarang ini diabaikan, maka jelas Anda mendapat justifikasi untuk menyebut saya seorang Kristiani. Dan dalam hal ini, saya kira anda akan dapat menemukan lebih banyak "penganut Kristiani" diantara orang-orang agnostik dibandingkan dalam kalangan orthodoks. Namun menurut saya, Saya tak dapat menerima definisi demikian. Selain penolakan lainnya, namapaknya agak kasar bagi orang Yahudi, Buddhis, Muslim, penganut non Kristianilainnya , yang sepanjang sejarah ditunjukkan oleh sejarah, paling tidak cenderung untuk melakukan moralitas diklaim dengan arogan oleh penganut Kristiani sebagai unik milik agama mereka sediri.

Saya kira juga bahwa siapapun yang menyebut diri penganut Kristiani di jaman-jaman awal, dan dah sebagian besar orang yang melakukannya sampai saat ini, akan menganggap bahwa kepercayaan pada Tuhan dan immortalitas adalah essensial bagi penganut Kristiani. Dengan dasar ini, saya menyebut saya sendiri sebagai penganut Kristiani, harus saya katakan bahwa orang agnostik tak dapat menjadi penganut Kristiani. Namun jika kata "Kristianitas" ternyata digunakan secara umum dulunya hanya berarti sejenis moralitas, maka jelaslah mungkin bagi seorang agnostik untuk menjadi penganut Kristiani.

Apakah Orang agnostik menolak bahwa manusia punya Jiwa?

Pertanyaan ini tidak mempunyai arti yang tepat kecuali kita diberi definisi sari kata "jiwa". Saya kira yang dimaksudkan secara kasar adalah sesuatu nonmaterial yang berada dalam seluruh hidup seseorang bahkan, bagi yang mempercayai immoralitas, sepanjang waktu-waktu yang akan datang. Jika yang begitu maksudnya maka orang agnostik mungkin tidak akan percaya bahwa manusia mempunyai jiwa. Tetapi akan segera saya tambahkan bahwa hal ini tidak berarti orang agnostik pasti penganut materialis. Banyak orang-orang agnostik (termasuk saya sendiri) sangat ragu pada tubuh sebagaimana ketidak tahuan mengenai jiwanya, namun ini adalah cerita lama untuk mempertimbangkan metafisik yang sulit ini. Baik jiwa maupun materi harus saya katakan adalah simbol yang mudah dalam satu diskursus, sebenarnya bukan sesuatu yang eksis.

Apakah orang agnostik percaya Akhirat, Surga atau Neraka?

Pertanyaan mengenai apakah orang akan hidup setelah mati adalah pertanyaan mengenai bukti mana yang memungkinkan. Riset fisika dan spiritualisme dianggap oleh banyak orang dapat memberikan buktinya. Orang agnostik dengan demikian tidak mempunyai pandangan mengenai kelangsungan jiwa kecuali dianggapnya ada bukti yang serba sedikit-pun. Menurut pandangan saya sendiri, saya anggap tidak ada alasan memadai untuk mempercayai bahwa kita akan hidup lagi setelah mati, namun saya terbuka untuk percaya jika ada bukti yang memadai.

Surga atau neraka adalah hal lain lagi. Percaya pada adanya neraka terikat pada adanya kepercayaan bahwa hukuman pembalasan artas dosa adalah hal yang baik, sangat terpisah of dari tujuan pencegahan atau perbaikan yang mungkin dapat diberikan. Orang agnostik hampir tak percaya akan hal ini. Sehubungan dengan surga, barangkali ada bukti yang dapat diraba dengan eksistensinya melalui spiritualisme, namun kebanyakan orang-orang agnostik menganggap tidak ada bukti demikian, dan oleh karenanya tidak mempercayai adanya surga.

Apakah anda tak pernah takut pada pembalasan Tuhan karena menolak-Nya?

Tentu tidak. Saya juga menolak Zeus dan Jupiter dan Odin dan Brahma, namun hal ini tidak menyebabkan kebingungan/keraguan bagi saya. Saya perhatikan bahwa sebagian besar dari ummat manusia tidak percaya tuhan Tuhan dan tidak menderita hukuman yang nyata karenanya. dan jika memang ada Tuhan, saya kira Tuhan itu tidak akan merasa tak nyaman karena ditolak eksistensinya.

Bagaimana Orang Agnostik menerangkan keindahan dan harmoni Alam?

Saya tak tahu dimana ketemunya "keindahan" dan "harmoni". Dalam kelompok kerajaan binatang, binatang-binatang itu saling memakan. Kebanyakan dari mereka terbunuh dengan kejam oleh binatang lain atau mati pelan-pelan karena kelaparan. Menurut saya sendiri, saya tak bisa melihat keindahan luar biasa atau harmoni dalam diri Cacing Pita. Janganlah dikatakan bahwa binatang ini dikirim sebagai hukuman atas dosa-dosa kita, sebab binatang itu lebih banyak terdapat pada binatang dibandingkan manusia. Saya kira si penanya sedang memikirkan keindahan langit yang penuh bintang. Akan tetapi harus diingat bahwa bintang kadang meledak dan menghancurkan tetangga sekitarnya menjadi asap yang gelap. Keindahan, dalam segala hal adalah subyektif dan hanya ada di mata orang yang memandangnya saja.

Bagaimana Orang Agnostik menjelaskan mukjizat dan wahyu lain dari Tuhan YME?

Orang-orang agnostik beranggapan tidak ada bukti "mukizat" dengan arti kejadian-kejadian yang bertentangan dengan Hukum Alam. Kita tahu bahwa penyembuhan dengan iman dapat terjadi dan sama sekali bukan mukjizat. Di Lourdes, penyakit tertentu dapat disembuhkan dan lainnya tidak dapat disembuhkan. Yang dapat tersembuhkan dapat saja disembuhkan oleh dokter manapun terhadap pasien yang beriman. Menurut catatan mukjizat lain, seperti Joshua yang memerintahkan Matahari agar diam, orang agnostik menolaknya dan menganggap hanya legenda dan menunjukkan bahwa semua agama penuh dengan legenda yang begitu. Sama banyaknya mukjizat yang ada pada dewa-dewa Yunani dalam cerita Homer seperti halnya Tuhan Kristiani dalam Injil.

Banyak nafsu rendah dan jahat yang ditentang agama. Jika Anda meninggalkan prinsip-prinsip keagamaan, dapatkan umat manusia terus eksis?

Adanya nafsu rendah dan jahat tak dapat ditolak, tapi tak saya temui bukti dalam sejarah bahwa agama agama-agama telah menentang nafsu-nafsu tersebut. Sebaliknya, malah disucikan, dan memungkinkan orang untuk mentolerirnya tanpa rasa sesal. Hukuman kejam lebih umum terjadai dalam Kristiani dibandingkan tempat lainnya. Apa yang nampak dapat membenarkan hukum mati adalah kepercayaan dogmatis. Keramahan dan toleransi hanya terjadi sejalan dengan berkurangnya kepercayaan dogmatis. Dalam jaman kita sekarang, agama baru yang dogmatis, yakni komunisme telah muncul. Untuk itu, sebagai mana terhadap sistem dogma lainnya, orang agnostik ditenentangnya. Ciri hukum-menghukum komunisme jaman ini persis seperti Ciri hukum-menghukum Kristianitas di abad dahulu. Dengan berlangsungnya waktu, Kristianitas kurang cenderung menghukum, ini adalah hasil kerja para penganut berfikir bebas yang menjadikan penganut dogmatis berkurang ke-dogmatisannya. Jika mereka tetap dogmatis seperti jaman dulu, mereka akan tetap menganggap benar membakar orang yang tak percaya. Semangat toleransi yang dianggap oleh penganut Kristiani modern sebagaimana Kristiani, pada kenyataannya merupakan produk moderasi yang memperkenankan ketidak-jelasan dan mencurigai kepastian absolut. Saya kira siapapun yang meneliti sejarah tanpa memihak akan menuju kesimpulan bahwa agama-agama telah mengakibatkan penderitaan dari pada yang telag diselamatkannya.

Apakah arti hidup bagi Orang Agnostik?

Saya cenderung menjawabnya dengan pertanyaan lain: Apa maksudnya "arti hidup" ? Saya kira itu adalah apa yang dimaksudkan sebagai tujuan umum. Saya tidak menganggap bahwa hidup itu ada tujuannya. Cuma asal terjadi saja. Tetapi tiap individu memiliki tujuan hidup tertentu, dan tak ada alasan dalam agnostisisme untuk meninggalkan tujuan-tujuan hidup ini. Tentu mereka tidak pasti yakin akan dapat mencapai hasil yang diusahakannya; namun anda akan menganggap gila jika seorang tentara menolak tugas bertempur sampai ia yakin pasti menang. Orang yang memerlukan agama untuk menekankan tujuan hidupnya sendiri adalah orang yang ketakutan, dan saya tidak dapat menanggapnya pula sebagai orang yang mencari jalan aman, meski mengakui juga bahwa kekalahan bukan merupakan hal yang tak mungkin.

Apakah penolakan terhadap agama berarti penolakan terhadap perkawinan dan kesetiaan?

Lagi, hal ini akan dijawab dengan pertanyaan: Apakah orang yang mempertanyakan ini percaya bahwa perkawianan dan kesetiaan dapat meningkatkan kebahagiaan di dunia, atau apakah ia mengaanggap bahwa perkawinan dan kesetiaan itu, meski menyebabkan kseusahan di dunia, dipakai sebagai alat mencapai surga? Orang yang mengambil pandangan terakhir jelas tak dapat mengharapkan agnostisisme akan menyebabkan menurunnya moralitas, namun harus kita akui bahwa moralitas adalah sebab utama adanya kebahagiaan umat manusia dalam kehidupannya di dunia. Jika sebaliknya ia mengambil pandangan pertama yaitu bahwa ada argumen yang membumi untuk perkawinan dan kesetiaan, harus juga diyakininya bahwa argumen-argumen ini mesti meyakinkan juga bagi orang agnostik. Orang agnostik dengan demikian tidak mempunyai pandangan berbeda mengenai moralitas seksual. Akan tetapi kebanyakan akan mengakui bahwa, ada argumen yang shahih untuk menentang toleransi terhadap nafsu seksual tanpa kendali. Namun demikian, akan mendasarkan argumen ini pada sumber-sumber membumi yang jelas dan bukan berdasarkan digaan perintah keilahian.

Apakah keimanan karena logika saja merupakan kepercayaan yang berbahaya?

Bukankan logika tidak sempurna dan tidak memadai tanpa hukum spiritual dan moral? Tak seorangpun yang mau memakai otak meski ia agnostik, "hanya mengimani logika saja". Logika berkaitan dengan kenyataan, sebagian teramati, sebagian lagi disimpulkan. Pertanyaan apakah ada kehidupan masa depan dan pertanyaan apakah ada Tuhan berkaitan dengan kenyataan, dan orang agnostik percaya bahwa pertanyaan-pertanyaan itu harus diselidiki mirip dengan pertanyaan, "Apakah akan ada gerhana rembulan besok?" Namun kenyataan saja tidak cukup untuk menentukan tindakan, karena tidak diberitahukan apa tujuan yang harus kita capai. Dalam wilayah tujuan-tujuan, kita memerlukan hal lain selain logika. Orang agnostik menemukan tujuan dalam hatinya sendiri dan bukan dalam perintah dari luar. Coba kita ambil contoh: Misalkan Anda ingin bepergian dengan kereta api dari New York ke Chicago; Anda akan menggunakan logika untuk mengetahui kapan kereta api berangkat, dan orang yang mengira bahwa ia punya kemampuan mengetahui atau intuisi yang menyuruhnya agar menyesuaikan dengan jadwal akan dianggap agak bodoh. Namun tak ada jadwal yang akan memberitahu bahwa pergi ke Chicago adalah bijaksana. Jelas dalam menentukan apakah hal itu bijaksana, ia mesti memperhitungkan fakta-fakta lain; namun dibalik segala fakta, ada tujuan yang dianggapnya cocok untuk diusahakan, dan bagi orang agnostik sebagaimana orang-orang lain, hal-hal ini termasuk dalam wilayah yang bukan wilayah logika, meski tidak harus bertentangan sama sekali dengan logika. Wilayah yang saya maksudkan adalah emosi dan perasaan dan keinginan.

Apakah anda menganggap semua agama sebagai bentuk takhayul atau dogma? Agama-agama mana yang Anda hormati, dan mengapa?

Semua agama besar dan terorganisir yang mendominasi umat manusia sedikit banyak mengandung dogma, tetapi "agama" adalah kata yang maknanya tidak pasti. Sebagai contoh Confucianism dapat disebut agama, meski tidak mengandung dogma. Dan dalam beberapa bentuk kepercayaan Kristen, elemen dogma diperkecil sampai minim.

Dari agama-agama besar sepanjang sejarah, Saya lebih cenderung Buddhisme, terutama dalam bentunya yang paling awal, sebab agama itu yang melibatkan hukuman paling minim.

Komunisme, seperti agnostisisme bertentangan dengan agama. Apakah orang-orang agnostik itu komunis?

Komunisme tidak menentang agama. Hanya menentang agama Kristiani saja, sebagaimana yang ditentang oleh agama Islam (Mohammedanism sic.). Komunisme, paling tidak dalam bentuk yang diciptakan oleh pemerintah Soviet dan Partai Komunis, adalah suatu sistem dogma baru yang maut dan banyak melibatkan penghukuman. Oleh karena itu, tiap orang agnostik asli mesti menentangnya.

Apakah orang-orang agnostik menganggap sains dan agama tak mungkin bersahabat?

Jawabannya kembali pada apa yang dimaksud dengan "agama". Jika hanya berarti sistem etika, agama dapat akrab dengan sains. Jika hanya berarti sistem dogma, yang dianggap sebagai mutlak benar, maka hal itu tidak cocok dengan semangat ilmiah/sains yang menolak diterimanya kenyataan tanpa bukti, dan juga menganggap bahwa kepastian mutlak jarang sekali tercapai.

Bukti apa yang dapat meyakinkan Anda bahwa Tuhan itu ada?

Saya kira jika saya dengar suara dari langit yang memprediksi segala sesuatu yang akan terjadi pada diri saya dalam waktu 24 jam mendatang, termasuk kejadian-kejadian yang sangat tidak mungkin, dan dan jika hal-hal itu terjadi betul, barangkali saya dapat diyakinkan paling tidak terhadap adanya intelegensia superhuman. Dapat saya bayangkan bukti-bukti lain sejenis yang mungkin dapat meyakinkan saya, namun sampai kini setahu saya tak ada bukti demikian.


Ryan Breedon untuk Philosophy for Everyone/Filsafat untuk
Siapapun, 24 Agustus 1997.

Hah? Behavioralism!

December 6th, 2007 by maul14
  
Watson pernah sesumbar berkata : "berikanlah pada saya sekelompok manusia dari berbagai ras dan suku bangsa, lalu saya akan bentuk dia seperti apa yang saya mau dan kehendaki.. pelajar, dokter, atlet, dan apapun itu!" 

kayaknya ungkapan Watson, bapak kaum Behavioral itu ada benarnya! gak salah lagi.. kecenderungan pembetukan sikap kepribadian seseorang memang gak akan lepas dari lingkungan.. jika lingkungan mengarahkan dan memaksa seseorang untuk berubah, mau gak mau dia psti berubah, minimal beradaptsi..

dan sialnya, itu terjadi pada diri gw ini, hiks.. beberapa minggu ini, gw dikondisikan oleh lingkungan untuk "berubah", dan ternyata emang bener.. skarang ini dalam diri gw muncul hal-hal aneh yang sebenernya belom tentu gw mau, tapi keyataanya sekarang gw malah mau banget sama ‘hal itu’!! lebih ekstrim lagi, menggilai ‘hal itu’ 

with simple word,

God, I’m in luv..

Emergency Earth on Planet!

August 12th, 2007 by maul14
 
The kids need education,
And the streets are never clean,
I’ve seen, a certain disposition, prevailing in the wind,
Sweet change, if anybody’s listening?
Emergency on planet earth.
Is that life that I am witnessing,
Or just another wasted birth.


Now, we got emergency
we got emergency on planet Earth
Now, we got emergency
we got emergency on planet Earth


Think we’re standing for injustice,
White gets two and black gets five years,
Took me quite a while to suss this,
But now I know my head is cleared
And a little boy in hungry land, is just a picture in the news,
Won’t see him in that TV advertising, ’cause it might put you off your food


Now, we got emergency
we got emergency on planet Earth

“easy come, easy go!”

July 9th, 2007 by maul14
 
…yup! itu lah ungkapan yg tepat buat sesuatu yg skrng ini jd fenomena di kalangan masy indonesia, bahkan dunia (kali?).. knapa? cuz, kita liat aja skrng semua orang pasti lebih suka ama yg lebih efisien, cepat, mudah, fleksibel, dan yg paling parah..Instant!! sesuatu yg instant, (sebut aja gitu) udah jd andalan manusia modern saat ini, dari mulai makanan, minuman, gaya hidup, bisnis, musik, lingkungan, yaa hampir semua hal deh..

kita liat dr makanan aja, orang lebih suka makan makanan yg serba cepat dan mudah (kyk mie instan, junk food, makanan kemasan yg tiggal goreng, dll) dengan gak liat kebutuhan sebenernya dari tubuh kita.. trus bisnis, (nah ini, yg paling bikin gw risih) skrng gw perhatiin, kyknya orang udah lupa apa ama yg namanya hukum timbal balik n proses kerja keras. orang cenderung lebih memilih bisnis yg mudah, cepat, gak perlu usaha gede, aji mumpung, dan pertimbangan lainya. pdhal (klo mnurut gw) dari nenek-buyut kita dulu, kyknya gak ada tuh ceritanya kerja tanpa adanya kerja keras atau pengorbanan. apalagi dengan duit yg tiba2 dateng gitu aja, gak mungkin! bisa sih, kalo emang situ miara tuyul mah.. percaya deh,walaupun emang bisa cepet ngasilin uang, tp inget.. easy come-easy go! sesuatu yg cepat dateng, pasti cepet juga perginya!

itu dr bisnis, skrng kita liat dr musik.. nyadar gak sih kalo musik2 sekarang rata2 cuma modal tampang ama cerita hidup doank! produser gak lg ngeliat aspek musikalitas-nya, yg penting, pasar suka - ya produksi byk! makin aja hegemoni kapitalis kian meraja rela.. (kyknya produsernya jg udah gak bisa ngebedain antara BUNYI ama MUSIK) trus yg menurut gw paling memukul, adanya penurunan atau pembodohan kualitas buat masyarakat! secara gak langsung dgn keadaan seperti itu, masy mau gak mau hrs terima asupan produk yg kyk gtu (wong gak ada pilihan lg?!).. so pd akhirnya muncul sebuah kejenuhan, cepet dateng - cepet juga perginya!

dari aspek lingkugan (environment) jg.. gw pernah baca buku yg inti dr isinya itu ngajak kita balik ke masa tradisional yg slalu bergantung sama alam bukan’y teknologi. emang teknologi mutakhir bikin hidup lebih mudah, tp kepikiran dgn efeknya gak??! kita bikin AC, apakah AC gak bikin lapisan udara keganggu? kita pake hairdryer, emang cepet bikin rambut kering - tapi cepet jg bikin rambut rusak! kita pake make-up sistesis, emang bisa lebih cantik, tapi cepet bikin kriput juga kale! dan byk lagi yg mudah-cepat, tanpa proses alamiah, yang skrng ini mendoktrin kehidupan manusia.. Emang sih gw pribadi pun pake alat2 spt itu, tp coba donk mulai utk meminimalis penggunaanya! kalo 1 orang karyawan di Jkt, gak pake mobil pribadi sehari aja, brarti kita save BBM sktar 30-40 liter, brarti save jg pengeluaran duit, brarti umur persediaan minyak bumi nambah lagi, brarti tingkat polusi agak brkurang, dan brati,brati,brati..makin byk barti positif lain’ya! dan inget, itu baru 1 orang karyawan!

Epilog deh, udah kebanyakan.. semua contoh diatas emang cuma ke-bullshit-an gw doank, tp gw cm pngen ngingetin ke kalian semua - wahai homo sapiens! gak ada di dunia ini sesuatu yg didapatkan dengan instant, semua butuh yg namanya proses! Wine atau Yogurt aja jadi enak, setelah lewat proses fermentasi.. Pedang bisa tajam, setelah ditempa berkali-kali dengan api.. lampu pijar pertama kali nyala, setelah laboratorium penemunya meledak beratus-ratus kali.. embrio manusia hidup-berkembang-lahir kedunia pun, lewat yg namanya proses perjalanan panjang sperma utk menemui sel telur! So guys, just take a lil’ step for that….

June, 29th 2007…I feel so good, freedom!!!

June 29th, 2007 by maul14
 
Blog, hari ini semua benalu, parasit, yg ada di kelapa gw udah ilang!! co:
  • TV prod. - tinggal dibawa roadshow.. (amin, kalo ditonton Riri Reza!?)
  • Nilai semester-an - tinggal nunggu rentetan nilai A (wae?!)
  • Job - dapet kerjaan di Cafe n Bar (kerja malem gpp, asal bisa beli miniDV)
  • Intercultural Festival - Well Done!! (lumayan dapet kue Tart, Thanx Maam)
  • Politik Fikom yg suck - gw nyerah aja deh sama kaum konseratif kyk gitu, (sori man, gw modern!) - moga2 lo semua bisa sukses ngadain acaranya, event gede tuh!!
so, target gw sekarang tinggal menuju ‘proses’ pencapaiannya aja cuy.. semuanya capek sih, tapi worth it!
oiya, baru 30 menit yg lalu, gw pulang trainning trus sengaja lewat Fly Over di Pasopati, gak tau kenapa gw tiba2 pengen teriak : "I’m a King of the world!!!!" gitu.. gw ngerasa semua beban yg kmaren gw gotong2, ilang gitu aja! apa lagi ditambah dgn naek motor malem2 di jalan layang kyk pasopati dengan angin ngegelebug, tambah aja gw jd pengen loncat ke bawah lembah cihampelas-tamansari!!! hahaha….

well, gw tutup cerita juni ini dgn : "selamat menempuh hidup baru sebagai pegawai cafe ya ul, cerita baru semangat baru kalee…"

(oiya, inget udah kepala dua, cari ‘Hot Chick’ atuh…)

football city

May 3rd, 2007 by maul14
 
tinggal di Bandung, gw ngerasa kayak tinggal di Manchester… knapa? cuz, gila ya..tiap Persib maen pasti jalanan macet, komplek perumahan sepi, tukang dagang cuti seharian, semua nongkrongin tipi sambil nugguin zaenal arief ato Barkoui ngejebolin…

ini sih sama aje ma di Manchester, semua fanatik ma tim bolanya masing2, sampe2 empati udah gak ada lagi!! amazing but insane…

U & I

April 15th, 2007 by maul14
 
U & I

m.*.*.i.q.
hey..hey..i like u

so many reason that I want u and I need u
coz u r so simple but fulfilled me with fantasy
coz u r the soul that brings joy to my life
coz u r my lady so special to me..hey..hey 


Baby girl
I wanna chill with u
spending time with u
Hot chocolate for two
Talk with u all the thing u do
And tell me what u like
What u love to do..yeah
Coz u r the light give me vibe to my life
coz u r my lady so special to me..hey..hey 


feel ur good vibration
that’s what I want from u
I wanna get close to u
And u’re guaranteed satisfaction
What do I have to do
Just to get close to u 


girl u know I’m not a kind of man
that could be so easy in love
but u gave feeling that I never
I never felt before
coz u r the soul that brings joy to my life
coz u r my lady so special to me..hey..hey
maybe u and I could be
u & I could be together… 


What do I gotta do, just to get close to you
Only if it’s cool with you, lemme feel the vibe with you
What do I gotta do, just to get close to you
Only if it’s cool with you, lemme feel the vibe with you 


So what I gotta do to make you fly up high?
Give me good vibrations make me fly up high
So what I gotta do to make you fly up high?
Show me your affection make me fly up high
So what I gotta do to make you fly up high, so baby if it’s cool with you maybe we can fly
Show me your devotion, fill me with affection, give me satisfaction, somethin’ ‘bout u & i…
Maybe we can fly high…Let me feel the vibe with you…
With you…

go to dentish

February 16th, 2007 by maul14
 
hi blog, lama tak jumpa.. sori bro, sibuk liburan nih!!

gw mau nulis hepi2 aja, gak yg berat2 deh kali ini… gini cuy, minggu kmaren gw balik gitu ke bogor terus gw coba maen basket lg di Bip’s, ternyata eh ternyata gw tabrakan dasyat yg mengakibatkan gigi gw patah!! what the hell is this?!?!?!

dengan sangat terpaksa, gw harus ke dokter gigi buat mereparasi gigi gw itu.. dan sudah bertahun-tahun gw gak ke tempat keramat itu, tempat yg paling ditakutkan oleh kaum laki2 (sebanyak 38%, menurut survey yg terpercaya), dan tempat yg paling gw benci setelah rumah sakit!

dengan kecemasan yg luar biasa, gw mencoba untuk tenang menghadapinya (apa coba?) tiba2 gw sadar kalo gw udah duduk di dental chair dgn peralatan lengkap! Whaaaaaa……!! ya udah, dengan segala kepasrahan, gw serahkan kepercayaan gw ama dokter gigi itu yg sebelumnya gw takut bgt kalo hasilnya jadi memburuk.. tapi pas gw liat tuh dokter, buset deh! gw heran apa kalo mu jadi dokter gigi itu harus cantik + baek ya???? sumpah blog, dokter giginya cantik, baek, plus pengertian…

alhasil, gigi gw kembali dari cedera yg panjang! dan yg jelas, gw tambah cakep…wakakakak!! oiya satu lagi, gw tambah yakin kalo mu masuk FKG ada satu syarat klo mu lulus disamping loe harus pinter, loe harus cantik!! dijamin keterima…

“May be Someday, No! but Must be Someday!!”

January 29th, 2007 by maul14
 
Blog, pngalaman gw ke Media Group kemaren bener2 bikin gw gak bisa tidur besok harinya! Gila, Two thumbs up deh buat purple crew, cool!! gw mu crita dikit ah…

Dulu, waktu gw liat pertama kalinya program acara news kyk gitu, yg langsung gw ucapin “may be someday!”, tapi setelah gw langsung liat sendiri gimana tempat dan prosesnya, kata itu berubah jadi “must be someday!!” Damn, itu tempat yg emang disediain buat gw nantinya..hahahaha!!

But, seriously gw emang terobsesi untuk itu! Mungkin pada awalnya, gak mungkin ya bwt gw langung kesana, tapi sumpah demi nama nyokap gw, must be someday, I will!! 

Kenapa gw segitunya? Gini critanya: pada awalnya rencana gw itu Cuma mau ke media Indonesia doank, tapi karena masih ada waktu gw coba jalan2 aja ke gedung sebelahnya, yaa lo tau sendiri gedung sebelahnya apa..ehm, Metro TV gtu! gw masuk ke sbuah koridor, yg ngehubungin gd.media indo ama gd.metroTV.. nah gw kaget tuh, kenapa didinding’y ada foto2 kyk Frida Lidwina, Boy Noya, Prita Laura, pastinya Najwa Shihab jg ada (sumpah ya, Titi kamal kalah cantik ama Najwa Shihab)!! Terynta eh ternyata, itu koridor emang kantornya mereka! Salah masuk deh gw!! 

Emang sedikit norak sih crita gw ini, tapi itu gak akan gw lupain, kocak abis…

Notes: gw ama temen gw jg sempet jalan ke Sampoerna Fondation yg punya’y bpk. Putra Sampoerna, trus temen gw becanda gitu, dia bilang : “ul, kalo seandai’y gw ini anaknya Putra Sampoerna, gmana yaa? Wow!” 

Yaa gampang aja jawabannya : “Heh, jgn sombong dulu, loe gak tau sapa yg loe ajak ngomong?! Gw nih anaknya Surya Paloh!!” Wakakakakak…………

“you make me feel brand new”

January 29th, 2007 by maul14
 
Pilihan yg gw ambil untuk gw jadiin perjalanan hidup ini emang sepantasnya di jalanin dgn serius, cuz I think I will get more colors in my new life in the future… Yup, perubahan itu gak ada diluar, tapi perubahan cuma ada di dalam diri, kita yg bikin perubahan itu kearah yg lebih baik atau sebaliknya… Sampai kita tahu bahwa perubahan itu memang berarti buat kita!

But, yesterday I got some experience in my “new life”! Kmaren gw maen ke sebuah dunia, yg didalamnya ada sebuah makna, yg didalamnya ada sesuatu yg membuat hidup gw lebih berarti, dunia yg penuh dgn mobilitas, dunia idealis dengan teori sebab-akibatnya, dunia yang menjadikan adanya si kaya dan si miskin, dunia yg penuh dengan manipulasi, rekayasa dan permainan, dunia yg mungkin 2-3 tahun lg gw masuki dan gw mainkan, dan byk lagi… Yang jelas dunia itu sangat menjanjikan buat gw!! I will..

I just imagine that I stay in Thamrin or Sudirman (also Kedoya n Kebon Jeruk) with the many project n job! Hahaha… semua itu gak mungkin kalo gw gak memilih! So, thanx for opportunity, thanx god you just bring me to the ”brand new”…